Wednesday, February 29, 2012

Post Secret faves for the week




Tweet
!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");

'Bonggulo'

Mama senang sekali menggoda Afyad dengan ucapan, "Bonggulooo."
Bonggulo itu istilah dalam bahasa Gorontalo (oma - mamanya mama berasal dari Gorontalo, sebuah provinsi di utara Sulawesi), untuk 'jidat lebar'.
Afyad makin kelihatan berkilat jidatnya makanya mama suka gemas.
Athifah berkata, "Saya sayang Afyad, Mama. Afyad gagah dan bonggulo."
Mama berujar, "Iya, seperti Athifah. Athifah juga bonggulo."
Athifah bertanya, "Kakak Affiq juga?"
Mama menjawab, "Iya, kakak Affiq juga bonggulo."
"Papa juga?"
"Iya"
"Mama juga?"
"Iya" - meski enggan, mama mengaku juga.
"Semua orang bonggulo?"
"Tidak semua."
"Kita ji?" - dalam dialek Makassar, itu berarti 'hanya kita'.
Mama tertawa, ia geli membayangkan dari semua orang di dunia ini hanya mereka berlima yang berdahi lebar.
Makassar, 29 Februari 2012
Yang bonggulo, ayo ngacung, temani kelima orang ini ... :D

Scot cartoon

Check out my Main Site:

Pengemis, Sebuah Profesi?

Pengemis beroda
di sebuah ruas jalan
Beberapa tahun terakhir ini Makassar disemarakkan lagi oleh pengemis. Tengok saja taman segitiga di penghujung jalan Sultan Hasanuddin, berjejer mereka duduk di pinggir taman – di tepi jalan, menunggu belas kasihan.

Ada masanya beberapa ruas jalan diwarnai dengan pengemis buntung beroda. Mereka menyatroni ruas jalan, dengan menggelindingkan roda-roda dari sebidang kayu yang dijadikan tempat duduk mereka. Beberapa bulan yang lalu saya melihat beberapa orang di sepanjang jalan H. Achmad Saleh (jalan ini sejajar dengan jalan Haji Bau, tegak lurus dengan jalan La Madukelleng).

Beberapa hari yang lalu, seorang kawan meneruskan SMS yang diterimanya kepada saya: Anak jalanan, bayi – 5 tahun disuruh ngemis. Mak-maknya nggosip sambil main hape. Duh, mereka mungkin merasa sedang mengerjakan sebuah profesi ya.

Ada lagi lanjutan SMS-nya: di deket mal Panakukang serem banget, anak umur 5 tahun gendong adeknya yang baru berumur bulanan. Kurus kering, rambut merah sementara emaknya gemuk-gemuk, dandanan menor – badan item muka putih. Anaknya menangis di antara mobil-mobil. Emaknya ndatangin, tidak menolong malah mencubit.

Untuk SMS yang terakhir itu, saya lupa menanyakan apa anak-anak itu mengemis juga. Yang jelas kontras, anak dan ibu (hm, sebenarnya apa iya itu anaknya?) berpenampilan bagaikan langit dan bumi. Yang jelas ini sama-sama memprihatinkan.

Kembali ke soal pengemis itu lagi.
Menurut saya kompleks. Apakah pemerintah harus disalahkan dalam hal ini? Entahlah. Rasanya koq capek ya setiap saat menyalahkan pemerintah. Soalnya ada orang-orang yang betah mengemis karena mudah. Tinggal menengadahkan tangan sambil memelas-melaskan wajah maka uang akan berpindah tempat, dari kantong orang yang menaruh iba ke tangan mereka.

Ada pengalaman seorang teman saya. Ia susah sekali mencari asisten rumahtangga. Suatu kali ada pengemis – ibu-ibu mengetuk pintu rumahnya. Ia memberikan sekemampuannya. Kemudian ia bertanya kepada ibu itu, “Mau tidak Bu kerja di sini? Nanti Saya gaji. Daripada  ibu minta-minta.”
Coba tebak, apa jawaban ibu itu? Tepat, menolak. Rupanya ia lebih suka mengemis.

Seorang pengemis di sebuah taman kota
Sudah pernah ditayangkan di TV trik-trik pengemis supaya kelihatan berkaki buntung. Atau trik-trik lain, seperti mengambil anak-anak jalanan kemudian dibawa mengemis. Saya pun pernah mendengar anak-anak jalanan diorganisir, diturunkan di sebuah persimpangan dengan mobil di pagi hari lalu mobil itu pergi dan datang kembali untuk menjemput mereka menjelang malam.

Teman saya SMS lagi: Iya lo, mereka ada yang pake HP. Malah di tempatku ada yang koordinir, semacam bosnya. Nah, bosnya ini yang beliin pulsa, maybe potong setoran. Ada juga nih pengemis yang ngakalin, sebelum sampe rumah sewaan, dia sembunyiin sebagian pendapatan mereka ke lipatan-lipatan baju. Pokoke tempat tersembunyi. Aku pernah lihat.

Benar-benar memprihatinkan.
Tetapi saya kemudian teringat sosok seseorang.
Setiap tahun ia mencari orang yang betul-betul tidak mampu dan memberikan sedekah. Ia bukan orang kaya. Baru-baru ini, setelah mendapatkan rezeki ia menyiapkan 500 lembar amplop dan mengisinya, masing-masing dengan pecahan Rp. 50.000. Ia mencari sendiri orang-orang yang berhak itu, hingga ke pelosok-pelosok kota.

Dan kali ini ia memberikan kepada sejumlah orang yang tinggal di daerah Panakukang, daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi di Makassar karena di daerah itu ada beberapa mal dan banyak pusat bisnis. Sosok ini menyisihkan rezekinya bahkan bukan hanya dua setengah persen, lebih dari itu. Hingga puluhan persen pun ia tak berkeberatan. Itulah salah satu cara ‘berdagang di jalan Allah’ menurutnya.

Sementara itu, kebanyakan orang menghitung pas dua setengah persen.
Atau malah lupa.

Ah, bagaimana kalau kita tak membicarakan orang lain. Bagaimana kalau kita menilik diri kita sendiri?

Makassar, 29 Februari 2012

Bisa dibaca juga:

Dagens favo

Inte många dagar som denna....

Tuesday, February 28, 2012

Tuesday, Feb. 28, 2012 - Eli Polonsky

12:02. The Flock - Store Bought-Store Thought - REQ
12:10. The Electric Flag - Over-Lovin' You - REQ
12:13. Quicksilver Messenger Service - Pride Of Man - REQ
12:17. Spirit - Dark Eyed Woman - REQ
12:21. Richie Havens - Here Comes The Sun - REQ
12:25. The Beatles - Love You To
12:29. The Rolling Stones - Gomper
12:33. Sweetwater - In A Rainbow
12:36. The Moody Blues - Are You Sitting Comfortably ->
12:40. The Moody Blues - The Dream ->
12:41. The Moody Blues - Have You Heard
12:42. Eric Clapton - Let It Grow
12:47. Country Joe & The Fish - Bass Strings
12:55. The Kinks - Apeman - REQ
12:59. Iron Butterfly - Shady Lady - REQ
01:03. Ultimate Spinach - Baroque #1 - REQ
01:10. Steppenwolf - It's Never Too Late
01:13. The Steve Miller Band - Kow Kow
01:18. Van Morrison - Straight to Your Heart
01:22. The Band - The Shape I'm In
01:27. Tom Rush - Kids These Days
01:31. Jimi Hendrix & Band Of Gypsys - Power To Love
01:38. Jerry Garcia Band (w/Nicky Hopkins) - Sugaree - REQ
01:49. Kenny Rogers & The First Edition - Just Dropped In - REQ
For the birthday of the late Brian Jones:
01:53. The Rolling Stones - Lady Jane
01:56. The Rolling Stones - You Got the Silver - REQ

Thanks for listening!
Eli Polonsky

KUSF In Exile 02.28.12 7-9 PM In The Soul Kitchen DJ Harry Duncan









iPhone and iPad Player

Politician cartoon

Daily Political cartoon:

Dagens favo

1986 på denna dag var jag på väg till en judotävling när jag nåddes av nyheten att vår statsminister hade blivit mördad. Många med mig kommer aldrig att glömma....
Jay Z- Dead Presidents http://youtu.be/v6nlBgFYnp8
och så samplingen såklart;
Lonnie Liston-Smith- A Garden Of Peace http://youtu.be/dE8nN0vlUVU

Monday, February 27, 2012

Popok Itu Masih Awet

Tumpukan popok
Saya masih ingat sejarah dari popok berbahan kain tetra (ada juga yang menyebutnya ‘kain loyor’) berukuran lebar 90 cm dan 60 cm di rumah.

Waktu hamil Affiq, saya membaca dari Ayahbunda yang banyak terdapat di perpustakaan perusahaan (di Minas dan Rumbai) mengenai jenis popok kain dari kain tetra berbentuk bujursangkar yang dilipat sedemikian rupa sehingga bisa dipakaikan kepada bayi. Beberapa teman juga menggunakannya. Ukurannya ada dua macam yaitu 90 cm x 90 cm dan 70 cm x 70 cm.

Maka saat usia kehamilan memasuki bulan keenam, saya ditemani suami giat  berburu kain tetra di Pekanbaru (waktu itu kami masih tinggal di Rumbai – pinggiran kota Pekanbaru). Tak peduli kaki saya yang mulai membengkak, saya berjalan kaki dengannya menyusuri jalan-jalan di kota Pekanbaru. Jika tak mendapat pinjaman mobil kantor, kami naik angkot dari luar gate kompleks menuju pusat kota.

Suami sering meledek saya. Kalau di rumah biasanya saya mengeluh sakit kaki atau capek sehingga minta dipijat. Tetapi kalau berburu bahan perlengkapan bayi saya begitu bersemangat, tidak mengeluh capek atau sakit kaki. Mengeluhnya setelah semua barang terbeli dan segera ingin pulang ke rumah. Jelas saja saya bersemangat, mengumpulkan perlengkapan bayi untuk anak pertama, semua ibu pasti akan sama bersemangatnya dengan saya untuk hal tersebut J.

Ternyata tak mudah mendapatkan kain tetra berukuran besar. Yang dijual kebanyakan berukuran lebar 70 cm. Yang lebih lebar dari itu yang saya cari karena saya menginginkan kain popok berukuran 90 cm x 90 cm supaya bisa lebih lama dipakai.

Setelah beberapa kali mencari dan bertanya sana-sini, akhirnya ketemu juga penjual kain yang menjual bahan yang saya inginkan. Ada toko di sekitar pasar Pusat yang menjualnya. Sepertinya tinggal toko itu saja yang menjualnya, stoknya pun tinggal sedikit. Ukuran lebarnya 150 cm.

Sepertinya kain tetra lebar makin langka karena tak banyak lagi orang yang menggunakan popok bujursangkar ukuran 90 cm x 90 cm. Di Pekanbaru masih banyak yang menjual jenis kain berukuran 70 cm, untuk keperluan pembuatan masker. Kabut asap yang sering melanda Pekanbaru membuat masker  merupakan jenis barang yang laku di sini.

Popok kain dilipat dua kemudian dilipat dua lagi
sehingga menjadi seperti ini. Letakkan di tempat datar,
dengan bagian yang keempat ujungnya bertemu
diletakkan di sudut kanan bawah
Tahan bagian kiri atas, ambil dua ujung teratas dari lipatan itu
(di sudut kanan bawah) lalu buka sehingga menyerupai
gambar di atas. tarik satu sudutnya ke kiri.
Balik, hingga yang tadinya berada di atas menjadi di bawah.
Dan yang tadinya berada di depan menjadi di belakang.
Siap untuk melipat-lipat  sisi kanan ke arah tengah.
Setelah dilipat, seperti ini hasilnya. Bagian tengah menjadi
lebih tebal daripada kiri dan kanan. Bayi siap diletakkan di atasnya.
Seumpama ada bayi, bagian bawah popok dinaikkan ke arah
selangkangan bayi hingga menutupi kemaluannya
Selanjutnya, bagian kanan dan kiri dilipat ke arah tubuh bayi.
Kemudian bagian luarnya di peniti dengan peniti berukuran
besar yang banyak dijual di toko perlengkapan bayi.

Kami membeli stok yang tersisa.  Lalu mencari tukang jahit untuk memintanya memotong dan menecikan dengan benang warrna-warni. Jika di Makassar ongkos neci dihitung per meter, di Pekanbaru dihitung per lembar, jadinya sangat murah. Banyak yang kami peroleh, selain kain popok berukuran bujursangkar, ada pula yang berukuran persegipanjang 60 cm x 90 cm. Seminggu kemudian popok-popok Affiq sudah selesai. Tinggal dicuci dan siap menyongsong kelahiran bayi baru.

Saat usia kandungan saya 7 bulan, semua perlengkapan bayi sudah terbeli. Saat memasuki usia kehamilan 8 bulan, semua pakaian dan popok sudah tercuci dan tersimpan di lemari, siap digunakan. Tak ada yang membantu, saya melakukannya sendiri, dengan sesekali dibantu suami. Bagi sebagian orang ini hal pamali. Ibu tak saya beritahu tentang perlengkapan bayi yang sudah siap ini karena beliau pun mempercayai mitos itu. Kata beliau, “Nanti saja kalau sudah lahir baru beli.”

Kalau bayi saya sudah lahir, siapa yang mau berepot-repot ria mengubek-ubek kota Pekanbaru mencari perlengkapan bayi? Kami perantau di sini, semuanya harus dilakukan sendiri. Masak iya nanti ibu yang kami suruh mencari perlengkapan bayi yang seabreg-abreg itu ke pusat kota yang letaknya lebih dari 10 km dari kediaman kami?

Daftar perlengkapan bayi saya panjang. Saya sudah survei sebelumnya, apa saja yang dibutuhkan. Dan semuanya itu harus lengkap sebelum bayi saya lahir. Kalau bayi saya sampai lahir prematur, ia harus sudah memiliki semua perlengkapan bayi itu. Jika sudah lahir dan tidak ada yang bisa pergi membelikan, apa saya harus meminjam kepunyaan tetangga? Tidak mungkin kan?

Kalau pun Allah berkehendak lain, mengambil bayi itu sebelum lahir atau beberapa saat setelahnya misalnya. Toh semua perlengkapan bayi itu masih bisa disimpan untuk bakal adiknya? Atau bisa juga diberikan sebagai hadiah kepada teman-teman yang baru melahirkan? Simpel kan!

Maka tetaplah saya dengan pikiran saya, menyiapkan segala perlengkapan. Alhamdulillah Affiq lahir dengan selamat pada bulan Juli 2001 setelah proses induksi dan melalui masa-masa menegangkan antara dua alam (alam rahim dan alam dunia) karena ia terjebak selama sejam di jalan lahir. Bersyukur tak ada orang yang perlu kami repotkan untuk berburu perlengkapan bayi.

Popok itu masih awet, sempat dipakai oleh Athifah lalu Afyad. Sekarang dipakai untuk hal-hal lain, misalnya dijadikan alas tidur, alas bantal (bukan sarung bantal lho), bahkan saya pun menggunakannya sebagai pengering rambut setelah keramas J. Sebagian bahkan sudah diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Kainnya masih bagus, warnanya masih putih padahal usianya sudah hampir 11 tahun. Tahun lalu saya memberikan beberapa kepada seseorang, walaupun sudah dijelaskan bahwa popok-popok kain itu bekas, ia tetap mengiranya masih baru.

Makassar, 28 Februari 2012

Silakan dibaca juga:


February 27, 2012 Playlist w/ Host Bob Dubrow

Bed music: V/A: Electronic Toys 2: A Retrospective of Early Synthesizer Music compilation (1999)
Set 01:
1. Andy Roberts - "25 Hours a Day/Breakdown/Welcome Home" (Nina and the Dream Tree 1973)
2. High Tide - "The Joke" (1970 bonus track from 2006 CD re-release of 1970's High Tide)
3. Syd Barrett - "Dominoes (2010 Mix)" (An Introduction to Syd Barrett compilation 2010 - original mix is on Syd Barrett 1970)
4. Beggar's Opera - Sarabande" (1971 bonus track from 1997 CD re-release of 1970's Act One)
5. Mick Farren - "Half Price Drinks" (Vampires Stole My Lunch Money 1978)
6. The Hook - "Son of Fantasy" (Will Grab You 1968)
7. Savoy Brown - "It's a Hard Way to Go" (Raw Sienna 1970)
8. Dr. Hook & The Medicine Show - "The Cover of the Rolling Stone" (Sloppy Seconds 1972)
Set 02:
1. Duncan Browne - "The Last Time Around" (Duncan Browne 1973)
2. Colin Blunstone - "I Don't Believe in Miracles" (10/23/1972 BBC "In Session" from Live at the BBC 1995)
3. Billy Joel - "The Ballad of Billy the Kid" (4/15/1972 Sigma Sound Studios, Philadelphia, PA from 2010 Deluxe Edition of 1973's Piano Man)
4. Nils Lofgren - "Beggar's Day" (live 1976 The Old Grey Whistle Test from Live on the Test compilation 1993)
5. Flo and Eddie - "Thoughts Have Turned" (Phlorescent Leach and Eddie 1972)
6. Hog Heaven - "Glass Room" (Hog Heaven 1970)
Set 03:
1. Sir Henry - "Poor Bobby" (1968 from V/A: Electric Sound Show Volume 4: Paper Thoughts of Polly Pan compilation 2010)
2. Long Time Comin' - "Part of the Season" (1970 from V/A: Electric Sound Show Volume 5: Green Eyed Gods of Smoke compilation 2010)
3. The Motions - "Green Chewing Gum Machine (1968 from V/A: Electric Sound Show Volume 2: In King Solomon's Minds compilation 2010)
4. Jefferson Lee - "Pancake Trees" (1970 from V/A: Electric Sound Show Volume 3: Apricot Hash in the Hourglass compilation 2010)
5. Sweet Feeling - Sherry Cherie (1968 from V/A: Electric Sound Show Volume 4: Paper Thoughts of Polly Pan compilation 2010)
6. Shakane - "Find the Lady" (1970 from V/A: Electric Sound Show Volume 1: We All Live on Candy Green compilation 2010)
7. Czerwono Czarni - "Kyrie" (1968 from V/A: Electric Sound Show Volume 5: Green Eyed Gods of Smoke compilation 2010)
8. Can - "Oh Yeah" (Tago Mago 1971)
Set 04:
1. The Doors - "L.A.Woman (Alternate Version)" (1971 bonus track from 2011 40th Anniversary Edition of 1971's L.A. Woman)
2. Tom Waits - "Barber Shop" (Foreign Affairs 1977)


Slave 1998 From The Archives / EXPANDED EDITION

Slave 1999 Slide & Other Hits

Dagens favo

Väl ute med Måtte på vår vanliga snyggrunda sprang jag på Helena från min tid på gymnasiet. Det var roliga tider. Kanske blir det en ny klassträff 2018?
Aaliyah- Old School http://youtu.be/n7yxPXMOPwM

LSO - What's A Girl to Do (1994) EXPANDED

Ayo, Terus Belajar

Sumber gambar: http://all-about-motherhood.com


Satu hal yang harus ditanamkan ke dalam diri seorang perempuan yang berniat menjadi ibu adalah: belajar. Jangan hanya melakukan apa yang orang-orang lain lakukan. Jangan hanya berharap ibunda yang mengajari. Mengambil yang positif boleh tetapi buka wawasan, jangan terpaku. Ilmu itu sangat luas, jauh lebih luas daripada yang orang-orang terdekat kita ketahui.


Satu contohnya adalah mengenai persiapan fisik. Sejak masa pra konsepsi (sebelum pembuahan terjadi) saja, ada banyak hal yang perlu diketahui seperti pemeriksaan kesehatan yang meliputi: melacak riwayat kesehatan untuk mengetahui kemungkinan adanya masalah genetis, pemeriksaan panggul untuk memastikan anatomi reproduksi dalam keadaan baik dan mendeteksi adanya gangguan kesehatan, tes-tes kesehatan lain untuk mendeteksi aneka gangguan kesehatan yang berakibat buruk pada kehamilan (pap smear, tes urin, pemeriksaan darah untuk mengetahui kemungkinan diabetes dan hepatitis, pemeriksaan tekanan darah, dan uji fungsi tiroid), dan vaksinasi (seperti rubela, tetanus, dan hepatitis B).

Hal lain yang penting dalam masa pra konsepsi adalah pola hidup sehat. Seperti: memastikan asupan makanan yang kaya gizi (empat sehat lima sempurna termasuk memperhatikan asupan asam folat. WHO mengkampanyekan asupan asam folat yang sangat dibutuhkan untuk keberhasilan pembuahan ini sebanyak 400 mikrogram/hari. Ini dapat menurunkan resiko bayi lahir dengan cacat bawaan seperti anencephaly atau spina bifida yang merupakan dua bentuk utama cacat bawaan pada jaringan pembuluh saraf).

Selain itu, yang perlu diperhatikan menyangkut pola hidup sehat adalah meminimalkan bahaya lingkungan, olahraga teratur, cukup istirahat, dan menghentikan kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan alkohol.

Selama kehamilan dan selama menyusui hal-hal di atas masih harus menjadi perhatian khusus. Pemeriksaan kesehatan dengan memeriksakan kehamilan secara rutin perlu dilakukan, demikian pula pola hidup sehat. Selain itu perlu dipelajari mengenai stimulasi janin dari luar (melalui sentuhan dan suara), serta masalah-masalah kesehatan yang mungkin saja timbul di setiap trimester kehamilan. Mencari tahu mengenai tahapan perkembangan janin di dalam kandungan juga perlu dilakukan agar rasa syukur semakin meningkat kepada Yang Maha Pencipta. Begitu menakjubkan mengetahui Allah menitipkan kehidupan di dalam rahim. Dengan demikian calon ibu akan semakin telaten menjaga kehamilannya.

Sumber: http://randomthoughtz.com


Setelah melahirkan, memberikan ASI adalah hal terpenting yang harus dilakukan. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan kepada bayi untuk tumbuh menjadi manusia sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih baik – demikian dipaparkan Dr. Utami Roesli – seorang dokter yang eksis memperjuangkan agar ibu-ibu di Indonesia mau dan mampu menyusui anaknya.

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Kesenjangan zat kekebalan tubuh pada bayi baru lahir bisa hilang dengan pemberian ASI. Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar yang berwarna lebih bening) mengandung zat kekebalan tubuh yang mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit (di antaranya diare).

ASI sangat cocok untuk bayi manusia karena memang diciptakan Allah untuk manusia. Berbagai kandungannya pas untuk bayi manusia sementara susu sapi mengandung zat-zat yang berlebihan bagi tubuh bayi manusia atau malah tidak dibutuhkan oleh bayi manusia (melainkan dibutuhkan oleh bayi sapi).

Zat-zat gizi penting yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi antara lain: taurin (hanya terdapat di ASI, tidak di susu sapi), laktosa (zat hidrat arang utama ASI, hanya sedikit pada susu sapi), dan asam lemak ikatan panjang seperti DHA, AA, omega-3, dan omega-6 (asam lemak utama pada ASI, hanya sedikit pada susu sapi).

Tabel komposisi zat gizi dalam ASI dibandingkan dengan susu sapi



Yang tak kalah pentingnya dari kesemua hal di atas adalah: ‘kesehatan’ emosional dan spiritual seorang ibu. Agar dapat mendidik anaknya menjadi anak yang cerdas secara emosional dan spiritual, maka seorang perempuan harus mempersiapkan dirinya. Kedua hal ini penting sebagai modal besar dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks dengan beragam perkembangan teknologi termasuk internet yang bisa berdampak besar bagi kehidupan anak-anak di masa mendatang. Sebuah penelitian di barat mengatakan IQ (kecerdasan intelektual) tinggi hanya menyumbang 20% pada kesuksesan kondisi masa depan, sedangkan 80%-nya ditentukan oleh kecerdasan emosional.

Ada 5 wilayah utama kecerdasan emosional: mengenali emosi diri (orang yang memiliki kewaspadaan akan perasaan diri sendiri tidak mudah dikendalikan oleh emosinya sendiri), mengelola dan mengekspresikan emosi (orang yang memiliki kemampuan ini, lebih cepat menguasai perasaan-perasaan negatif yang timbul, dan bangkit kembali ke kehidupan emosi yang normal), memotivasi diri sendiri (orang yang memiliki kemampuan ini lebih tekun dan lebih gigih, sigap mencari solusi kehidupan, tidak mudah menyerah), mengenali emosi orang lain (penelitian pada 1011 anak yang memiliki kemampuan ini merupakan anak yang secara emosional paling mantap. Mereka tergolong paling populer di sekolah, lebih berhasil di sekolah meski IQ rata-rata mereka tidak lebih tinggi dari anak yang kurang mampu membaca pesan non verbal), dan membina hubungan (dalam situasi pergaulan sosial, orang yang memiliki kemampuan ini dikenal sebagai kawan yang menyenangkan, mereka membuat orang di sekitarnya merasa akrab dan aman).

Sumber: http://shallneverthirst.blogspot.com
Kelima hal tersebut penting untuk diajarkan seorang ibu kepada anak-anaknya. Tetapi sebelum itu, terlebih dulu harus dirinya yang memiliki kecerdasan (sehat) emosional. Mana mungkin ia mampu mengajarkan anaknya untuk menahan amarah apabila ia sendiri tukang marah? Bagaimana mungkin ia mengajari anaknya untuk mengenali emosi kawannya jika dirinya sendiri tak tanggap terhadap reaksi emosional sekitarnya?

Untuk itu seorang ibu harus pula mendalami ajaran spiritual agamanya. Seorang muslimah misalnya, bukan sekadar tahu ibadah secara fiqih tetapi tahu ajaran Islam yang menyangkut akhlakul karimah, mengenai bagaimana berhubungan dengan orang lain dalam koridor Islam. Ia pun harus paham bahwa hal-hal yang menyangkut perbuatan dan sikap juga pada hakikatnya bernilai ibadah.

Maka dari itu para perempuan, belajarlah. Takkan mampu diri menjadi ibu yang baik bagi anak-anak jika tak senantiasa belajar. Sejatinya manusia, belajar dari mana saja, dari siapa saja, dan dari kondisi yang bagaimana saja, karena zaman berkembang, khazanah pengetahuan pun terus bertambah. Belajar tak boleh putus hingga ajal  menjemput. Hanya dengan belajar berkesinambunganlah seorang ibu mampu melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya sehingga mereka menjadi orang-orang yang sehat jiwa dan raga yang mampu berdaya guna dan berhasil guna melalui belantara kehidupan pada masanya.

Makassar, 27 Februaari 2012

Tulisan ini diikutkan pada Lomba Blog NuB



Daftar Pustaka:

·       Dr. Utami Roesli, SpA., MBA., CIMI., “Mengenal ASI Eksklusif”, Trubus Agriwidya, 2000
·   Seri Ayahbunda: Mengenali Titik-Titik Rawan Kehamilan – Buku pegangan untuk mengatasi masalah seputar kehamilan, Yayasan Aspirasi Pemuda, 2001.
·       Seri Ayahbunda, “Mengembangkan Kecerdasan Emosi”, Yayasan Aspirasi Pemuda, 1997.

Silakan dibaca juga tulisan-tulisan yang lain:

Bailout cartoon

Daily Business cartoon:

Sunday, February 26, 2012

Meli'sa Morgan (Do You Still Love Me - The Best Of (1996)

Oliver cheatham - 1982 The Boss - CD edition

Who can help us with a Ripp ? only cd please ; don't send Vinyl ripps
Invitation to Private cd blog will be offered THX
bentleyfunk@hotmail.com

New Horizons – Something New / Gonna Have Big Fun CD 2010

Only On Private

Dagens favo

Vilket härligt vårväder. Äntligen lite sol. Måste ju ha musik härefter, eller hur?
The Sunburst Band- Fly Away http://youtu.be/dhqD3wlHTCs

Bissu pun Berkarnaval - Kemeriahan Cap Go Meh (4)

Bissu  dari Bone
Bissu pun memeriahkan karnaval Cap Go Meh tahun ini. Dengan dandanan apik, mereka ikut berjalan kaki seperti peserta karnaval yang lain.

Saya mendapatkan sedikit penjelasan tentang bissu di buku Manusia Bugis[i] sebagai berikut:

Berdasarkan sumber-sumber Portugis yang ditulis pada abad ke-16 dapat diketahui bahwa paling tidak, sejak abad itu, bissu adalah wadam yang biasanya berperilaku homoseksual. Bissu menempati posisi tersendiri di luar sistem kemasyarakatan dengan berperan sebagai pendeta, dukun, serta ahli ‘ritual trance’ (kerasukan olehmakhluk halus) yang dalam bahasa Bugis disebut a’soloreng. 
Menjadi bissu seringkali bukan sebuah pilihan, tetapi  merupakan panggilan makhluk ghaib yang kelak akan menjadi ‘mempelai ghaib’ sang bissu. Bahkan para bissu, meski dalam kehidupan sehari-hari mempunyai pasangan, kelak tetap saja akan memiliki pasangan ghaib. “Panggilan ghaib” untuk menjadi bissu ditandai dengan sebuah gejala psikosomatis seperti tiba-tiba menjadi bisu atau tiba-tiba tak sadarkan diri sehingga memerlukan penyembuhan ritual. Setelah itu diikuti dengan tahap berikutnya, yakni masa pembimbingan oleh seorang bissu pembimbing, dan diakhiri dengan upacara pelantikan. Hingga kini, sebagian besar ritual tersebut masih dijalankan oleh kaum bissu. Upacara adat yang dipimpin bissu antara lain upacara perkawinan dan kelahiran.
Bissu dari Bone
Bissu dari Pangkep
Bissu dari Pangkep
Bissu dari Pangkep


Dalam karnaval kali ini, bissu yang turut dalam karnaval adalah yang berasal dari Pangkep dan Bone. Oya, ada yang unik dalam hal ini, ada atraksi kuda hitam yang ‘menari’ sesuai irigan musik. Kuda hitam ini merupakan bagian dari rombongan bissu.
Atraksi kuda menari
Pawai becak
Barongsai bermobil ... kecapaian :D
Wow Garuda Pancasila dan ABRI ikut karnaval ...
Peserta karnaval yang berasal dari sebuah bank swasta
Tukang kripik ubi (sedang 'halo-halo') yang didanai sebuah bank
berkarnaval  beserta pegawai banknya.

Makassar, 26 Februari 2012

Silakan dibaca juga:







[i] Christian Pelras, “Manusia Bugis”, Nalar – Forum Jakarta – Paris, Jakarta, 2006