Mama harus memperlakukannya sesuai aturan yang dibuatnya.
Misalnya saja, kalau minta susu, ia pernah berkata, "Ma, kalau perasaanku sedang tidak enak buatkan Saya susu dibotol yah. Kalau perasaan Saya enak, buatkan Saya susu di gelas."
Suatu saat ia meminta susu. Mama menerka-nerka saja, karena ia sedang kelihatan bad mood, mama bertanya, "Buat susunya di botol yah?"
Dengan ketus ia menjawab, "Iya, apa Saya bilang." Maksudnya, ia kan sudah pernah mengatakannya, kenapa ditanya lagi?
Ada lagi aturan lainnya: ia maunya pakai sendok kalau minum susunya di gelas plastik. Kalau minum susunya di gelas kaca, tidak usah pakai sendok. Ia sangat menekankan ini kepada mama. "Ingat ya Mama, jangan sampai lupa. Ingat itu. Jangan sampai Mama tuli-tuli seperti Saya," kata gadis mungil ini.
Kontan mama terbahak-bahak mendengarnya.
Gadis mungil ini menyadari rupanya, kelengahan pendengarannya ketika beberapa kali mama berbicara kepadanya. Ia tidak mendengarnya dengan jelas sehingga mengulang-ngulang kata, "APA?" Itu membuat mama gemas sampai sedikit kesal.
Makassar, 21 Januari 2012
Ah Athifah .... kamu cepat sekali menyadari sesuatu yah. Mungkin mama saja yang bersuara kurang keras. Bukan semata-mata salahmu ... :)
No comments:
Post a Comment