Nunu, Uty, dan Ayu |
Karena terhalang cuaca yang tidak bersahabat, cerah dan hujan berganti-ganti, kopdar yang sedianya dimulai pukul 10.30 terpaksa molor. Teman-teman yang naik sepeda motor harus berteduh beberapa kali sebelum sampai di rumah. Belum lagi mencari alamat rumah di daerah yang penomorannya ambradul ini. Mursyidah yang bertempat tinggal di kabupaten Maros membutuhkan waktu hingga lebih dari dua jam di perjalanan. Padahal jika cuaca cerah, waktu yang ditempuhnya hanya sekitar 30 – 40 menit.
Pukul 12 akhirnya kami ngumpul juga. Ada Phuji Astuty Lipi (Uty), Marisa Agustina (Icha), Nur Sahadati Amir (Nunu), koordinator IIDN wilayah Makassar: Erlina Ayu (Ayu) beserta suami dan kedua jagoannya, Mursyidah (Ida) beserta kedua balitanya, dan saya sendiri.
Dengan suguhan seadanya (maluuu J), kami membicarakan mengenai dunia penulisan. Lebih banyak seputar ide menulis dan menerbitkan buku. Menurut Ayu yang pengalaman dalam menerbitkan buku anak (buku-buku karyanya kebanyakan diterbitkan oleh penerbit Mizan), ide menulis banyak. Tak ada ide yang benar-benar baru. Ide yang sama pun akan menjadi tulisan yang berbeda bila dituliskan oleh dua orang. Karena masing-masing orang memiliki sudut pandang yang unik. Tinggal bagaimana mengolah ide itu hingga menarik untuk dibaca.
Akbar dan Fikri, ikut kopdar ^__^ |
Agensi naskah menjadi pilihan yang tepat untuk orang yang baru dalam dunia menulis tetapi serius ingin menerbitkan buku. Karena agensi naskah akan menyeleksi outline yang dibuat, memberi masukan, lalu menawarkan kepada penerbit yang kompeten. Ini jauh lebih baik ketimbang mencari sendiri penerbit. Karena sekarang ini penerbit luar biasa banyaknya. Jika tak hati-hati penulis bisa saja ditipu oleh penerbit yang tak berkompeten. Sudah banyak kasus penulis yang tertipu.
IIDN Makassar memang perpanjangan tangan sebuah agensi naskah bernama Indscript Redaksi yang dipimpin oleh ibu Indari Mastuti asal Bandung. Maka sebenarnya kami-kami ini sudah sangat dekat dengan penerbit yang kompeten. Tinggal mencoba saja.
Ayu melempar ide-ide dan memotivasi agar anggotanya lebih progresif. Nampaknya kawan-kawan (termasuk diriku) masih malu-malu. Masih perlu ‘dibakar’ lagi rupanya he he he. Maklum, sebagian besar dari kami bergabung dalam grup ini karena bermula dari kesukaan menulis di blog pribadi, bukan karena kesukaan menulis untuk menjadikan ‘penulis’ sebagai sebuah profesi. Tetapi sebenarnya blogger sekaligus penulis, keren juga. Bagaimana menurut Anda?
Makassar, 8 Maret 2012
To be continued ....
Silakan dibaca juga:
No comments:
Post a Comment