Thursday, February 16, 2012

Merindukan Eksotisme Danau Purba Sulawesi

Danau Matano, difoto oleh Mirna (adik saya)
Saat melihat danau ini hampir delapan tahun yang lalu, saya tak tahu kalau ia merupakan danau terdalam di Indonesia. Bahkan di seluruh dunia, ia menduduki peringkat kesepuluh terdalam. Saya tak mengetahui hal ini jika beberapa waktu yang lalu mencari tahu tentangnya dan mendapatkannya di Wikipedia mengenai peringkat ‘sepuluh danau terdalam di dunia’.

Danau Matano, terletak di pinggiran kota kecil berjarak sekitar 600 kilometer di sebelah timur laut Makassar, berhawa sejuk khas pegunungan yang berpenduduk heterogen (multi etnik). Kota kecil ini bernama Sorowako, terletak di kecamatan Nuha, kabupaten Luwu Timur, di ujung tenggara Provinsi Sulawesi Selatan, berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. 

Keindahan danau ini semakin lengkap dengan hawa sejuk pegunungan Verbek yang melatarbelakangi kota kecil penghasil bijih nikel ini dan berada di ketinggian 1400 – 1700 meter di atas permukaan laut. Saya berkesempatan melihat danau ini karena adik saya – Mirna bermukim di sini. Suaminya bekerja di PT. Inco sejak tahun 1998.



Di kota ini terdapat PT Vale Indonesia yang merupakan perusahaan tambang biji nikel terbesar di dunia. Maka, jangan heran jika di kota ini akan banyak ditemui ekspatriat. Dalam rangka eksplorasi dan eksploitasi tambang bijih nikel di Sorowako, pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan kontrak karya kepada perusahaan yang dulu bernama PT International Nickel Indonesia Tbk (PT Inco). Sebagian besar lahan potensi bijih nikel berada di bawah Kontrak Karya (KK) PT Vale. Perseroan yang didirikan pada bulan Juli 1968 sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Vale ini menandatangani kontrak karya dengan Pemerintah Indonesia sejak 27 Juli 1968.

Danau Matano yang namanya memiliki arti “mata air” dalam bahasa Dongi, bahasa asli Sorowako, terbentuk dari ribuan mata air yang muncul akibat gerakan tektonik, lipatan dan patahan kerak bumi yang terjadi di sekitar daerah litosfir sekitar 1 - 4 juta tahun yang lalu (berdasarkan jurnal The biogeochemistry of tropical lakes: A case study from Lake Matano). Menurut masyakarat setempat, selain dari sungai-sungai yang mengaliri, danau ini juga berasal dari ribuan mata air yang ada di wilayah tersebut dan selalu mengalir. Di tengah danau yang tenang ini juga terdapat sejumlah pulau. Di sebelah tenggarad danau ini, terdapat Pulau Nuha Langkai dan Nuha Le. Sedangkan di barat laut danau, bisa dijumpai Pulau Kucing.

Pantai Ide, Matano (difoto oleh Mirna - adik saya)
Danau Matano (difoto oleh: Mirna)
Sudah lama sekali – hampir delapan tahun yang lalu, sudah lama sekali ya. Sebenarnya Sorowako tidak jauh-jauh amat dari Makassar. Tapi perjalanan ke sana waktu itu membuat saya enggan. Saya mengalami mabuk perjalanan berat mengendarai bis selama 12 jam. Transportasi udara sebenarnya ada, tapi biayanya muahal bo, sekarang mungkin sejutaan per orang. Kami semua berlima, pulang-pergi berarti sepuluh juta. Ampyun, selalu ada kebutuhan yang lebih penting dan mendesak dibanding ongkos tiket Rp. 10.000.000.

Tidak terlalu jauh tapi koq mahal? Ya iyalah, soalnya pesawat yang dari Makassar ke sana hanya pesawat milik PT. INCO. Maskapai komersial belum ‘menancapkan kukunya’ di sini. Sampai sekarang belum ada karena jalur penerbangan ke sini bukanlah jalur gemuk. Cobanya si Una mau menyediakan ongkos tiket seharga sepuluh juta rupiah sebagai hadiah giveaway, kan asyik. Saya jadi punya harapan ke sini lagi (lirik Una sambil kedip-kedip).

Selain keindahan alamnya, ada sejumlah hal menarik lainnya yang ada di sekitar danau Matano, yaitu:

·     Untuk mengitari keindahan danau, penduduk sekitar menyewakan katinting (perahu kayu sederhana yang bisa memuat sampai 10 orang) dan raft (perahu kayu yang lebih besar, yang untuk ukuran terbesarnya dapat memuat sampai 25 orang). Melalui Yacht Club, ada kano/kayak yang disewakan bagi mereka yang ingin menyusuri danau sembari berolahraga.

·    Danau yang airnya jernih ini juga pas untuk dijadikan lokasi penyelaman. Menurut beberapa penyelam, sangat jarang sebuah danau mempunyai jarak pandang yang baik untuk menyelam.

·      Danau Matano adalah lokasi penyelaman yang unik. Di tempat ini, Anda dapat menjumpai ikan kecil yang berwarna-warni yang termasuk dalam keluarga Telmatherinidae. Penduduk setempat menyebutnya ikan Opudi. Beberapa jenis ikan Opudi jantan mempunyai warna-warna terang yang menarik mata. Sama seperti burung, ikan Opundi menggunakan warna-warna tersebut untuk menarik perhatian ikan betina.

·      Yang unik dari danau ini tidak hanya ikannya, tetapi juga misteri tembikar di dasar danau. Beberapa tahun yang silam, belum banyak orang yang tahu tentang hal ini sampai kemudian Sorowako Diving Club (SDC) memulai penyelaman di salah satu sudut danau, di antara 2 buah pulau kecil, sekitar 20-30 meter dari tepian. Dari penyelaman itulah ditemukan tembikar-tembikar.

·    Di Kota Sorowako ini, Anda juga dapat mengunjungi Taman Tambang yang dirancang pembangunannya oleh PT Vale Indonesia. DI tempat ini, selain pengetahuan tentang alat-alat berat (seperti buldozer, grader, loader, haulmaster, forklift, dan lain-lain). Anda juga bisa memperoleh pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman yang tumbuh di situ.

·    Tepian Danau Matano di daerah Pontada sering disebut “Pantai Ide”, sementara di tepian yang berada di daerah Salonsa di sebut Pantai Salonsa. Di sini pantai yang indah tampak serasi dengan jejeran rumah yang asri dan menarik. Ada pohon buah unik yang tumbuh di pesisir Pantai Salonsa. Buahnya bernama Dengen, buah khas Sorowako yang rasanya sangat masam. Penduduk sekitar biasa menyantapnya bersama sambal, ada juga yang membuatnya menjadi jus.

'Angkutan danau Matano', difoto oleh Mirna
'Angkutan danau Matano', difoto oleh Mirna
Menarik kan? Dengan berbagai alasan yang saya kemukakan di atas, jangankan saya yang masih merindukan tempat ini, kota ini dan danaunya bahkan mampu menjadi magnit bagi beberapa pensiunan pegawai yang berasal dari pulau Jawa. Mereka membeli lahan/rumah di kota ini dan menghabiskan hari-hari mereka di sini. Meski mal belum ada di kota kecil ini, meski butuh waktu tak sebentar/biaya tak sedikit bila hendak ke Makassar, apalagi ke kampung halaman mereka di pulau Jawa.

Sorowako, Sorowako .... andai ada yang mensponsori diriku mendatangimu lagi ...

Makassar, 17 Februari 2012

Tulisan ini diikutkan pada giveaway Ingin Ke Mana? Di blognya Una.

Photobucket

Silakan dibaca juga:



Referensi tulisan ini:


Wawancara eksklusif saya dengan adinda tersayang - Mirna Yuniastuti (terimakasih foto-fotonya ya sis), ditambah dengan:

·         http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_lakes_by_depth, diakses tanggal 2 Juli 2011, pukul 22.30 WITA.
·         Crowe, Sean A.,   2008 . The biogeochemistry of tropical lakes: A case study from Lake Matano, Indonesia http://gizmo.geotop.uqam.ca/mucciA/Crowe_et_al_LO_2008.pdf,    by the American Society of Limnology and Oceanography, Inc., diakses tanggal 2 Juli 2011, pukul 22.55 WITA.
·         Rijal, M. 2010. Danau Towuti dan Pesonanya. Anonim, 2011. (http://vekoreoga.blogspot.com/2011/05/danau-matanosi-danau-purba-yang-sangat.html, diakses tanggal 27 Juni 2011, pukul 19.29 WITA)
·         Nando, 2011. Towuti Lake, Pesona Kota Sorowako. (http://towutilake.blogspot.com/)

No comments:

Post a Comment